Wednesday, 6 January 2010

Jurus Menangkis Serbuan Email Sampah


Jakarta - Spam alias email sampah memang sulit diredam, apalagi jika email yang kita gunakan tidak menggunakan filter penyaring spam. Niscaya, gelontoran iklan yang dibawa pesan yang tak diinginkan tersebut bakal mensesaki inbox kita.

Berikut beberapa jurus yang bisa dilakukan untuk menangkis serbuan email yang direkomendasikan Symantec:

Yang Sebaiknya Dilakukan:

* Berhenti berlangganan dari milis-milis sah jika Anda tidak ingin menerima pesan lagi. Ketika mendaftar untuk menerima email, periksa item-item tambahan apa saja yang Anda inginkan pada saat yang sama. Jangan memilih item yang tidak Anda inginkan.
* Selektif dalam hal situs-situs tempat Anda mendaftarkan alamat email Anda.
* Hindari menampilkan alamat email Anda di Internet. Pertimbangkan pilihan alternatif- misalnya, gunakan alamat tersendiri ketika mendaftar pada milis tertentu, miliki beberapa alamat email untuk berbagai tujuan berbeda, atau carilah layanan email sekali pakai.
* Dengan menggunakan petunjuk yang disediakan oleh administrator, laporkan spam jika Anda memiliki pilihan untuk melakukannya.
* Hapus semua spam
* Hindari mengklik pada link mencurigakan dalam email atau pesan IM, karena bisa saja akan menghubungkan ke situs palsu. Kami menyarankan untuk mengetik alamat situs langsung pada browser daripada percaya pada link dalam pesan.
* Pastikan bahwa sistem operasi selalu up to date, dan gunakan paket software keamanan yang komprehensif.
* Pertimbangkan solusi antispam yang memiliki reputasi baik untuk menangani penyaringan di seluruh organisasi anda.


Yang Sebaiknya Tidak Dilakukan:

* Membuka lampiran dari email yang tidak dikenal. Lampiran ini dapat menginfeksi komputer Anda.
* Membalas spam. Biasanya alamat emailnya dipalsukan, dan membalas email spam akan menghasilkan spam-spam lain.
* Mengisi formulir dalam pesan yang meminta informasi pribadi atau keuangan atau kata sandi (password). Perusahaan terkemuka tidak mungkin meminta informasi pribadi Anda melalui email. Jika ragu untuk menghubungi perusahaan yang bersangkutan melalui mekanisme independen yang terpercaya, seperti dengan memverifikasi nomor telepon atau alamat Internet yang dikenal yang Anda ketikkan ke jendela browser yang baru (jangan mengklik atau cut dan paste dari link dalam pesan).
* Membeli produk atau jasa dari pesan spam.
* Membuka pesan spam.
* Meneruskan peringatan virus apapun yang anda terima melalui email. Bisa jadi itu adalah berita bohong (hoax).
sumber: detik.com

2 comments: